Text
Menyoal kredibilitas al-Albani dalam menilai hadis: metode dan kosistensi al-Albani dalam menilai hadis
Meneliti ulang dan melakukan kritik hadis bukan perkara baru, melainkan sebagai tradisi ilmiah yang telah dilakukan ulama terdahulu. Hal ini bertujuan untuk memelihara kemurnian hadis Nabi SAW dari kesalahan dan pemalsuan. Banyak ulama hadis kontemporer yang meneruskan tradisi ini. Di antaranya adalah Muhammad Nashir al-Din al-Albani, seorang ulama yang produktif menelurkan karya di bidang kritik hadis atau takhrij hadis. Tidak hanya karya klasik saja yang menjadi objek penelitiannya, tetapi juga karya-karya ulama yang sezaman dengannya. Inilah yang membuatnya lebih mencuat ke permukaan dibanding ulama lainnya. Faktor lain yang menjadikan al-Albani lebih populer karena ia vokal dalam melontarkan kritik, berani menggugat kemapanan, mengeluarkan fatwa kontroversial yang menyelisihi mayoritas ulama. Sikap dan fatwa kontroversialnya itu mengundang polemik antara beliau dengan ulama lainnya shingga ia tidak luput dari kritikan dan kecaman. Di antara kritikan dan kecaman tersebut adalah al-Albani bukanlah ulama yang mumpuni di bidang hadis sehingga tidak layak mengkritik ulama hadis yang lebih mumpuni dan diakui kredibilitanya, ada yang menuduhnya lemah dalam metodologi kritik hadis karena sering salah dan inkonsisten dalam menilai hadis, ada lagi yang menuduhnya krisis akhlak (su'ul adab) terhadap ulama karena kata-katanya terlalu kasar dalam mengkritik. Di sisi lain terdapat pula ulama yang mengakuinya sebagai ahli di bidang hadis, khususnya ulama yang beraliran salafi.
Untuk membuktikan kompetensi dan konsistensi al-Albani dalam menilai hadis, terlebih dahul harus dilihat bagaimana metode, kaidah yang dipedomani, dan langkah-langkah sistematisnya dalam meneliti hadis. Dengan demikian akan diketahui apakah al-Albani telah mengikuti kaidah-kaidah ilmiah kritik hadis yang telah dirumuskan ulama, begitu juga dengan konsistensi hasil penelitiannya. Selain itu akan terungkap pula tipologinya, apakah al-Albani tergolong ulama hadis yang tasyaddud, tawassut, atau tasahul dalam menilai hadis, dan di mana posisi al-Albani dalam kajian kritik hadis kontemporer. Inilah seputar permasalahan yang dikaji dalam buku ini.
233000204 | U 297.124006 ZAK m | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
233000203 | U 297.124006 ZAK m | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain