Text
Serpihan hati
"Dia siapa, Mas?" Arum bertanya dengan berlinang air mata.
"Dia madumu."
"Kenapa tidak memberitahukan padaku, Mas?"
"Untuk apa? Toh kamu tidak akan setuju kalau aku nikah lagi."
Dalam hitungan detik kebahagian Arum hilang begitu saja. Hatinya menjerit, saat sang suami membawa wanita kedua yang membuat pernikahannya hancur.
Hatinya semakin terkoyak saat tidak ada keadilan dalam rumah tangganya. Sebuah penghinaan yang terus menerus diterima Arum. Surya tidak memberinya uang untuk keperluan rumah tangga.
Daster lusuh dan wajah penuh minyak, hal itu yang selalu dibahas Surya. Laki-laki itu selalu membandingkan dirinya dengan sang madu. Renata, gadis cantik berkulit putih bersih itu selalu dipuji Surya.
Arum merasakan sesak di dada, melihat sang suami terus membandingkannya dengan Renata.
Akankah Arum akan bertahan dengan pernikahan yang membuat setiap harinya menangis? Atau dia akan meminta berpisah dengan Surya?
202000491 | U 813 VHA s | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain