Text
Tidakkah kamu berpikir
Dalam beragama, janganlah terlalu mengandalkan akal. Tetapi dalam memahami agama, akal memiliki peranan penting. Sebab, dengan akal, kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, atau mana yang hak (haqq) dan mana yang hoak (hoax).Akal juga merupakan anugerah dan nikmat Ilahi yang amat besar, yang menjadikan manusia istimewa dibanding makhluk lainnya. Itulah sebabnya dalam Al-Quran, Allah Swt berulang-ulang mempertanyakan secara retoris ihwal penggunaan akal, agar manusia menggunakan akalnya. Antara lain, firman-Nya: Afalâ ta‘qilûn—Tidakkah kamu berpikir? Dalam buku ini, Dr. Muhammad at-Tijani as-Samawi mengajak kita untuk mendayagunakan akal dalam menilai dan menimbang sebagian dari realitas Islam dan kaum Muslim. Dengan demikian, kita tidak mudah terjebak dan terpedaya oleh pihak-pihak yang memusuhi dan berusaha menghancurkan Islam dan umatnya
242000181 | U 297.261 SAM t | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain