Text
Perspektif Islam tentang pendidikan kedokteran
Islam telah memperkenalkan diri sebagai agama yang sangat dekat dengan manusia. Islam hadir sebagai rahmatan lil'alamin (memberi rahmat bagi seluruh alam), hudan li an-nas (sebagai petunjuk bagi manusia), syifa an-nas (obat penawar bagi manusia), litukhrijakum min adz-dzulumat ila an-nur (mengeluarkan manusia dari kegelapan ke alam terang benderang), serta sebagai basyiran (pemberi kabar gembira) dan nadziran (kabar duka bagi manusia).
Selama abad ke-7 Masehi sampai dengan abad ke-13 Masehi Islam mengalami masa keemasan (the golden age of Islam), di mana Islam mengalami kemajuan dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kesehatan, dan arsitektur. Kemajuan yang dicapai oleh umat Islam menunjukkan dengan jelas bahwa umat Islam telah memainkan perannya secara signifikan sebagai pelopor kemajuan peradaban umat manusia.
Islam sangat memperhatikan pertumbuhan, pembinaan, dan pengembangan ilmu kedokteran dengan berbagai aspeknya. Hal ini dibuktikan antara lain dengan munculnya sejumlah ilmuwan Islam kaliber dunia yang pengetahuannya bersifat ensiklopedis (berpengetahuan luas) dan bertumbuhnya berbagai cabang ilmu kedokteran, seperti bidang farmakologi (obat-obatan), apoteker, rumah sakit, keperawatan, teknik-teknik pengobatan modern, dan penelitian kedokteran.
Kepiawaian dunia Islam dalam mengembangkan ilmu kedokteran tidak berhenti sebatas bersifat teoretis normatif, tetapi sekaligus bersifat praktis dan kontekstual. Hal ini terjadi karena para dokter di dunia Islam selain mengembangkan ilmu kedokteran yang bersifat teoretis, juga mengembangkan ilmu kedokteran terapan (klinis).
Keunggulan ilmu kedokteran Islam dibandingkan Barat di antaranya adalah dasar bangunan ilmu kedokteran Islam dibangun atas dasar epistemologi yang kukuh, yaitu suatu epistemologi berdasarkan pada pandangan tauhid yang transformatif, komprehensif, dan aktual, yaitu konsep tauhid yang melihat antara wahyu yang ada dalam Alquran, alam, dan perilaku manusia sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan secara fungsional.
Materi yang dibahas dalam buku ini mencakup:
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Kebutuhan Manusia terhadap Agama
Bab 3 Misi Ajaran Islam
Bab 4 Konsep Manusia dalam Islam
Bab 5 Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Bab 6 Humanitas Manusia
Bab 7 Peran Perempuan dalam Islam
Bab 8 Paradigma Sehat dan Sakit dalam Islam
Bab 9 Sejarah Kedokteran Islam dan Thiban-Nabawiy
Bab 10 Etika Kedokteran
Bab 11 Empati dalam Islam
Bab 12 Kewajiban Dokter Muslim terhadap Pasien
Bab 13 Jinayah
Bab 14 Kewajiban Dokter Muslim terhadap Jenazah
Bab 15 Integrasi Ayat Kauniyah dan Ayat Qauliyah
Bab 16 Penutup
183000387 | 616.00717 NAT p | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
183000388 | 616.00717 NAT p | Perpustakaan Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan | Tersedia |
223000203 | 616.00717 NAT p | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
223000204 | 616.00717 NAT p | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain