Text
Mustafa Kemal, Sukarno, dan Abdurrahman Wahid: bapak pendiri Turki dan Indonesia baru persamaan dan perbedaan politik-kenegaraan
IDEOLOGI POLITIK DAN KENEGARAAN merupakan dua hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna menentukan arah pemerintahannya. Tanpa dua hal itu, sebuah pemerintahan hanya akan berjalan tanpa arah dan tujuan-tujuan negara mustahil terwujud. Ketiga tokoh yang dibahas dalam buku ini, Mustafa Kemal, Sukarno, dan Abdurrahman Wahid, merupakan sosok-sosok dengan ideologi politik dan kenegaraan yang khas dengan kesamaan dan perbedaan di beberapa aspek.
Buku ini menguraikan dengan apik seluk beluk ketiganya: mulai dari biografi, latar belakang pemikiran, hingga penerapannya dalam pemerintahan. Mustafa Kemal, Bapak Republik Turki, mengajukan tesis sekularisme agama yang dengannya masyarakat diharapkan mampu menyongsong modernitas dengan cermat. Selain itu, ia juga menerapkan gagasan nasionalisme dan westernisme yang menurutnya sangat diperlukan masyarakat Turki kala itu. Lalu Sukarno, Proklamator Indonesia. Melalui keempat gagasannya Islam dan Keislaman, Nasakom, Sekularisme, dan ideologi Pancasila-ia menentukan sebuah negara yang ideal. Yang terakhir, Gus Dur, merupakan sosok pluralis dan humanis sejati. Melalui ide manusia dan kemanusiaan, Islam dan Pancasila, serta tradisi pesantren yang ia bawa, toleransi dan lepas dari belenggu puritanisme menjadi sebuah keniscayaan.
Buku ini menjadi bacaan wajib bagi Anda yang ingin mengenal ketiganya beserta pemikiran-pemikiran mereka.
233000253 | U 923.2 SHO m | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
233000254 | U 923.2 SHO m | Perpustakaan Pusat UIN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain